KSO-Basman Perkuat Komitmen Tali Asih dengan Pemilik Lahan Warga Andowia

Admin
3 Jul 2022 20:00
Ekonomi 0 625
2 menit membaca

Konut, bumikonaweutara – Kerjasama Operasional (KSO-Basman) yang mengelola biji nikel di Blok Mandiodo Kecamatan Molawe, mempertebal komitmen tali asih pada 53 warga pemilik lahan yang menguasai 106 hektar lahan di Desa Lamondowo Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu, 2 Juli 2022.

Pemberian tali asih yang berlangsung di kantor KSO-Basman di Desa Mandiodo Kecamatan Molawe merupakan bentuk keseriusan perusahaan pada pemilik lahan. Hal ini dilakukan untuk memproteksi klaim kepememilikan dari warga lain dilahan konsesi KSO-Basman diluar dari 53 warga.

“Sepengetahuan saya ada dua yang masuk dilahan kami. Yakni cuma ibu Hartian dan mantan Desa Puusuli,”kata Perwakilan pemilik lahan warga Andowia, Sabarullah.

Setelah melakukan diskusi dengan pemilik lahan yang dimediasi oleh Humas KSO-Basman. Kesepakatanpun terjalin dengan baik. Salah satunya yang dibahas adalah teknis tali asih yang akan diberikan antara perusahaan dan pemilik lahan.

“Ini merupakan pembayaran tali asih yang pertama. Semoga kerjasama ini terus berjalan dan kita doakan tidak ada hambatan lagi kedepannya,”ujar Sabarullah.

Bila ada warga yang mengklaim pernah melakukan aktivitas dilokasi tersebut, harus dibuktikan dengan legalitas penguasaan lahan dengan menunjukan lokasi titik kordinat.

Sementara manajemen KSO-Basman mengaku bila keterlambatan pemberian tali asih selama ini, disebabkan manajemen KSO-Basman langsung menyerahkan tali asih kepada warga yang benar-benar memiliki dasar penguasaan lahan. Yang dibuktikan dengan dokumen yang dimilikinya.

“Selama saya jaga di pos security, banyak sekali yang mengaku sebagai pemilik lahan, dengan alasan mau naik periksa lahannya,”ujar Koordinator Security KSO-Basman, Jumasir.

Bahkan, kata, Jumasir, dari pengecekan lokasi yang diklaim oleh warga memiliki tujuan yang berbeda. Yakni, memasukan investor lain untuk melakukan aktivitas pertambangan tanpa berkordinasi dengan KSO-Basman.

Jumasir mengatakan insiden oknum penambang yang berusaha meloloskan alat berat mereka pernah terjadi, tanpa memiliki surat izin dari manajemen terlebih dahulu. Padahal mestinya harus berkordinasi sebelumnya dengan manajamen KSO-Basman.

“Kami bukan menghalang-halangi tujuan mereka, kalau mau melintas keatas itu butuh pengawalan untuk memasuki area pertambangan. Melalui melalui media ini, jika ada warga entah pemilik lahan atau investor tambang yang mau melintas di pos jaga kami. Sebaiknya dipersiapkan dulu kelengkapannya dari manajemen kami,”pinta Jumasir. (red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *