Geram Aktivitas Alat Berat Depan Rumah, Warga Sebut Omong Kosong Mau Perbaiki Jalan

Admin
25 Jan 2022 20:40
Politik 0 453
2 menit membaca

Molawe, bumikonaweutara -Stasiun bongkar muat alat berat oleh perusahaan tambang nikel yang beroperasi di blok Mandiodo membuat jalan Desa Awila Puncak Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak parah.

Aksi protes yang dilakukan warga di tahun 2021 lalu, untuk menutup jalan umum, karena jalan yang mereka sering lalui menjadi rusak dan susah dilewati, bahkan getaran alat berat buat rumah mereka terjadi retak bagian dinding dan lantai, menuai kesepakatan antara Pemda dengan pihak perusahaan untuk secepatnya diperbaiki, sampai saat ini hanya sebuah omong kosong belaka.

Janter warga Desa setempat menyebut kesepakatan tujuh bulan lalu itu, hanyalah kesepakatan omong kosong yang tidak terrealisasi. Kesabaran masyarakat setempat mulai tak terkendali lagi, ketika antara warga dan operator yang sedang traveling sering adu mulut, dan nyaris adu jotos.

“Saat saya menegur untuk tidak traveling berat dulu sebelum jalan diperbaiki, karena rumah kami banyak yang rusak, malah mereka balik melawan dan hampir terjadi perkelahian.” Ucap Janter warga Desa Awila Puncak

Tujuh bulan usai menyepakati perjanjian antara pihak perusahaan dan pemda, tak kunjung di perbaiki, warga setempat terlihat mengeluh “Tidak mungkin saya yang mau semenisasi jalan itu, sampai saat ini pihak perusahaan yang sepakat waktu itutidak rimbanya, saya menyebutnya itu hanya omong kosong saja.” ucap lelaki yang biasa di sapa Bapak Kesi dengan nada kesal.

Jalan yang poros Morowali-Kendari dipenuhi lumpur akibat stasiun bongkar-muat alat berat menjadi rawan untuk dilalui pengendara yang melintas di tempat itu. Sampai saat ini inisyatif perusahaan yang gunakan jalan itu tidak terlihat, padahal aktivitas traveling Excavator, dozer, yang gunakan jalan itu mendapat sorotan beberapa petani yang ingin mengunjungi kebun mereka, terhambat akibat akses jalan yang rusak parah.

“Rumah kami retak di bagian dinding dan keramiknya, ini akibat getaran yang sangat kuat.” Lanjutnya.

Tak hanya mengalami kerugian di bagian rumah akibat berlakunya stasiun alat berat itu, warga setempat mengakui beberapa kali mendapat ancaman dari pihak pemilik alat yang sedang melintas.

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *