PT. Herto Persada Sakti Belum Selesaikan Pekerjaan Jalan Di Desa Horoe Konut

Admin
13 Apr 2022 17:33
Bumi Oheo 0 1120
2 menit membaca

Oheo, bumikonaweutara -Jalan provinsi yang menghubungkan sulawesi tenggara dan sulawesi tengah sangat meprihatinkan tepatnya di jalan trans sulawesi desa horoe Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara.

Hal ini terjadi karena akses jalan yang di kerjakan oleh PT. HERTO PERSADA SAKTI (HPS) salah satu kontraktor dari Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di duga tidak dapat menyelesaikan proyek tersebut. Dalam situasi jalan tersebut sangat membahayakan bagi pengguna jalan, karena di musim hujan jalan menjadi licin begitu pula di musim kemarau menggangu bagi pengendara alias debu.

Menurut warga Desa setempat, yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui awak media ini, mengatakan, “Kami disini sangat terganggu, apalagi kalau di musim hujan dan kemarau belum lumpurnya termasuk debunya juga. Jadi saya minta kebapak sebagai Media bumikonaweutara dapat membantu kami, untuk menyampaikan keluhan kami ini lewat media bapak.” ujarnya.

Seperti yang di sampaikan oleh Masyarakat melintas di jalan itu, ia juga mengeluhkan tentang jalan yang tak kunjung usai pengerjaannya. “Kita mau apa kalau begini kejadianya, karena dapat di pahami ini jalan bukan jalan Kabupaten.” ucapnya.

Talud penahan jalan yang belum selesai

“Saya sangat kecewa kalau begini kejadianya karena setiap macet jalan kami sangat terganggu, apalagi bisingnya kendaraan dan pada beterbangan debunya yang kenajemuran pakaian kami kesalnya.”jelasnya.

Saat di komfirmasi Kepala Desa Horoe melalui via whatsap menyampaikan, “Yang jelasnya kami sebagai pemerintah Desa Horoe, menginginkan supaya secepatnya di tindak lanjut pekerjaan tersebut.” Ungkap Sirajuddin Kades Horoe.

Kades Horoe berharap, pihak balai pengelola jalan antar provinsi agar dapat merespon keluhan warganya, dan pekerjaan jalan tersebut supaya cepat terselesaikan.

Dari hasil pantauan awak Media ini dilapangan, menemukan ada beberapa pekerjaan talud rusak dan hancur akibat dorongan tanah timbunan yang belum padat langsung dilalui kendaraan.Ini membuktikan bahwa pekerjaan tersebut belum mencapai waktunya sudah ada kendaraan lewat alias dipaksakan.

penulis: justan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *