Molawe, bumikonaweutara -Setelah kembali beraktivitas PT. Antam T.bk di Kabupaten Konawe Utara (Konut), kedua perusahaan pertambangan nikel PT. Karya Murni Sejati 27 (KMS) dan kontraktornya PT. Trimega Pasifik Indonesia (TPI) sudah tidak beroperasi lagi di Blok Mandiodo Kecamatan Molawe.
Sejak saat itu, salah satu pengusaha lokal murni masyarakat Konut yang ikut andil dalam kegiatan pertambangan nikel di Blok Mandiodo, hadirlah Kerjasama Operasional BASMAN (KSO-Basman) mampu menjadi obor penerang berlangsungnya investasi pengusaha lokal Konawe Utara, untuk mewakili masyarakat lingkar tambang.
Ketua umum Persatuan Pemuda Pemerhati Daerah Konawe Utara (P3D-Konut) Jefri, mengatakan, “Setelah kembali PT. Antam T.bk di Kabupaten Konawe Utara, masyarakat lingkar tambang berharap munculnya penambang lokal untuk memberikan ruang bagi pekerja lokal di sektor pertambangan.” Ucap Jefri.
Dalam pengamatannya sebagai ketua umum P3D-Konut, ia menilai bahwa, kehadiran KSO-Basman mampu mengantarkan cita-cita masyarakat lingkar tambang dalam membuka peluang kerja kepada masyarakat lingkar tambang.
“Hasil penelusuran P3D-Konut, di blok Mandiodo sudah tidak ada lagi PT. TPI (eks kontraktrok PT KMS 27). yang Ada hanya pengusaha Pengusaha lokal Dan Perusahan lain yang Bersinergi dengan PT Antam T.bk” ungkap jeje
Di tempat yang berbeda, salah satu warga lingkar tambang juga menyampaikan apresiasinya terhadap pengusaha yang lahir dari dan mampu bersaing dengan pengusaha dari negeri China. dukungan itu muncul, ketika KSO-BASMAN mampu memberikan lapangan kerja untuk karyawan/karyawati lokal Konawe Utara.
“Sebagai masyarakat lingkar tambang, kami sangat bersyukur hadirnya KSO-BASMAN yang telah membukakan lapangan kerja bagi kami. melalui KSO-BASMAN kami menaruh harapan kehidupan, jadi kepada masyarakat luar lingkar tambang, tolong pertimbangkan kami yang lagi bekerja disini.” ungkap Asrin warga Desa Mandiodo Kecamatan Molawe.
Harapan Asrin dilontarkan di media ini, agar lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berada di luar lingkar tambang blok Mandiodo, bertujuan agar bisa merasakan jeritan masyarakat lingkar tambang pabila, mereka terancam kehilangan pekerjaan akibat sorotan beberapa Lembaga yang berusaha menghentikan kegiatan pertambangan, yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian nafkah untuk keluarganya, agar bisa di jadikan pertimbangan sebelumnya.
“Melalui media ini saya berharap, lembaga masyarakat yang berada diluar lingkar tambang, untuk membantu menjaga infestor tempat kami mencari nafkah, disini banyak kepala rumah tangga yang telah menggantungkan hidupnya untuk anak dan istrinya.” tutupnya dengan suara sedih.
Penulis: Diman
Tidak ada komentar